Tipe Soal-Pembahasan nomor 11-20

Setelah memahami nomor 1 – 10 mari kita lanjutkan nomor 11-20. Bagi teman-teman yang baru mengikuti, bisa melihatnya di Tipe Soal-Pembahasan nomor 1-10  Jangan lupa bahwa website ini interaktif, artinya kalian juga harus aktif bertanya melalui media yang telah kami sediakan pada kolom lampiran. Jangan malu-malu, karena Ujian Nasional tinggal sebentar lagi 😉

Langsung saja kita mulai ya!

11. Perhatikan gambar posisi bulan terhadap bumi berikut!

IPA 4Wajah bulan terlihat dari bumi pada posisi 4 adalah ….

IPA 4a

 

 

12. Perhatikan gambar gelombang transversal berikut!

IPA 5 Jika waktu yang tempuh dari titik A ke titk B adalah 3 s, maka cepat rambat gelombang tersebut adalah …
A. 1 m/s
B. 2 m/s
C. 3 m/s
D. 4 m/s

Pembahasan 

  • Rumus untuk mencari frekuensi dan periode :
    f=n/t dan T=t/n
    Keterangan:
    f:frekuensi(satuan Hz)
    n:jumlah bunyi/gelombang
    t:waktu(satuan detik atau sekon
    T:periode(satuan sekon)
  • Untuk mencari cepat rambat gelombang (V)  = λ x f atau V = λ / T  (panjang gelombang atau lamda(satuan m))
  • Pada gambar titik A ke B terdiri dari 2 gelombang dengan jarak 6 m, kenapa? Jika secara keseluruhan adalah 7,5 meter. Ada 5 titik, maka 7,5 : 5 = 1,5 m
    1 λ adalah 1 bukit 1 lembah. Titik A berarti  λ dibagi 2, sehingga 1,5 m : 2 demikian juga titik B 1,5 m di bagi 2, Jika digabungkan jadi 3 m. Sisa titiknya dari A ke B ada 2 titik, maka 3 + 1,5 + 1,5 = 6m
    Maka λ (panjang gelombang) nya bisa di cari dari A ke B dengan cara :
    2λ=6 m
    2λ=6 m
    λ =6/2
    λ =3 m
  • Demikian juga dengan n (jumlah getaran). 1 getaran adalah 1 bukit 1 lembah. Dari titik A ke titik B, maka akan ada 2 getaran, caranya :
    1 bukit di A adalah 1/2 getaran, dibagi 2. demikian juga dengan di titik B di bagi 2, jika digabungkan jadi 1/2 getaran bukan? sisanya antara A dan B ada 1,5 getaran, maka 1,5 + 1/2 jadi 2 getaran (n). waktu (t) dari A ke B adalah 3 sekon, Maka :
    f=n/t
    f=2/3
    f=2/3 hz
  •  V  = λ x f   – – –  V = 3m x 2/3 Hz = 2 m/s (B)

13. Sebuah benda diletakkan di antara dua buah cermin datar yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sudut satu sama lain. Jika terbentuk sejumlah 11 bayangan, maka sudut antara 2 cermin datar tersebut adalah …
A. 30°
B. 45°
C. 60°
D. 90°

Pembahasan

Dengan menggunakan rumus jumlah bayangan pada dua cermin datar maka diperoleh sudut apitnya sebesar :

n = (360 / α) – 1
11 = 360 / α – 1
12 = 360 / α
12 α = 360
α = 360/12 = 30° (A)

14. Budi memeriksakan matanya di poliklinik mata karena sudah tidak bisa melihat dengan jelas tulisan di papan tulis kelasnya. Setelah diperiksa, dokter menyarankan untuk memakai kacamata minus 2 Dioptri. Cacat mata dan jarak terjauh benda yang masih dapat dilihat dengan jelas oleh Budi tanpa kacamata adalah ….
A. Miopi dan 50 cm
B. Miopi dan 100 cm
C. Hipermetropi dan 60 cm
D. Hipermetropi dan 80 cm

Pembahasan

Sebelumnya tentu kita harus paham perbedaan miopi dan hipermetropi.

  • Miopi atau rabun jauh adalah sebuah kerusakan refraktif mata di mana citra yang dihasilkan berada di depan retina ketika akomodasi dalam keadaan santai. Penderita penyakit ini tidak dapat melihat jarak jauh dan dapat ditolong dengan menggunakan kacamata negatif (cekung). Lensa cekung ini akan menempatkan bayangan tepat pada retina.
  • Hipermetropi atau rabun dekat adalah keadaan fisik lensa mata yang terlalu pipih atau tidak dapat mencembung dengan optimal. Titik api lensa berada di belakang retina sehingga mata tidak dapat melihat benda-benda yang dekat. Penderita hipermetropi dapat dibantu menggunakan kacamata berlensa cembung. Dengan lensa cembung, sinar yang jatuh di belakang retina akan dikembalikan tepat pada retina.

Maka dari sini kita tahu bahwa cacat mata Budi adalah jenis miopi, maka lupakanlah yang C dan D.

Kacamata minus 2 Dioptri, Cacat mata mata dan jarak benda terjauh yang masih dapat di lihat tanpa kacamata

P = Kekuatan Lensa = – 2D

P = -1/PR
Keterangan
P = Kekuatan Lensa (D)
PR = Punctum Remotum/Titilk Jauh mata (m)

Mencari PR dengan lensa yang berkekuatan -2 D
P = -1/PR
-2 D = -1/PR
-2PR = -1
PR = 1/2 m
PR = 50 cm

Jadi Cacat mata yang di maksud adalah miopi dan  Titik jauh mata adalah 50 cm (A)

 

15. Dua buah benda saling digosokkan sehingga keduanya bermuatan. Pasangan yang tepat antara benda dan proses pemuatannya berturut-turut adalah ….
A. Plastik dan woll ; Elektron berpindah dari plastic ke woll
B.  Mika dan Woll ; Elektron berpindah dari mika ke woll
C.Kaca dan sutra ; Elektron berpindah dari kaca ke sutra
D.Woll dan sutra ; Elektron berpindah dari woll ke sutra

Pembahasan

Kaca selalu positif dan melepas elektron yang dari pilihan diatas berpindah dari kaca ke sutra (C)

16. Perhatikan Gambar berikut.

IPA 6 Besarnya kuat arus listrik yang mengalir pada hambatan 3Ω adalah ….
A. 0,2 Amper.
B. 0,3 Amper.
C. 0,4 Amper.
D. 0,5 Amper.

Pembahasan

  • Kita cari dulu R paralelnya
    1/Rp = 1/15 + 1/6 + 1/10 (ingat, samakan penyebut dulu ya)
    1/Rp = 1/3
    Rp = 3 Ω
    maka R totalnya
    R=3+9=12 Ω
  • I totalnya
    I = V/R = 12/12 = 1 Amper
  • dengan demikian tegangan paralelnya
    Vp = I x Rp
    Vp = 1 x 3
    Vp = 3 V
  • maka arus pada hambatan 3 ohm
    Vp = I(3) x R
    3 = I (3) x 6
    I (3) = 0,5 Amper (D)

17. Perhatikan gambar berikut.

IPA 7Dari rangkaian tersebut jika kedua lampu identik , besar daya yang terjadi saat kedua lampu disusun secara seri adalah ….
A. 72 watt
B. 36 watt
C. 18 watt
D. 12 watt

Pembahasan

Daya listrik adalah P = V² / R

  • Kita cari dahulu hambatan lampu
    V = I x Rp
    12 = 6 x ½ R
    24 = 6 R
    R = 4 Ω
  • maka ketika disusun seri
    Rs = R + R = 4 + 4 = 8 Ω
  • sehingga dayanya
    P = V² / R = 12² / 8 = 18 Watt (C)

18. Besar kecilnya tegangan induksi pada kumparan bergantung pada hal berikut:
A. Semakin sedikit jumlah lilitan kumparan, semakin besar tegangan induksi yang dihasilkan.
B. Kecepatan perubahan jumlah garis gaya magnet yang masuk ke dalam kumparan. Semakin cepat magnet digerakkan, semakin kecil tegangan induksi yang dihasilkan.
C. Semakin kuat magnet yang digunakan semakin besar tegangan induksi yang dihasilkan.
D. Semakin banyak jumlah magnetnya semakin besar induksi yang dihasilkan.

Pembahasan

C. Semakin kuat magnet yang digunakan semakin besar tegangan induksi yang dihasilkan.

Besar kecilnya tegangan induksi pada kumparan bergantung pada hal – hal berikut ini:

  1. Banyaknya jumlah lilitan. Semakin banyak lilitan maka semakin besar nilai GGL nya
  2. Besar kuat medan magnet/ kekuatan magnet. Semakin kuat magnet yang digunakan maka semakin besar pula nilai GGL dan arusnya.
  3. Kecepatan gerak magnet yang keluar masuk kumparan. Hal ini menyebabkan sekamin cepat perubahan medan magnetnya sehingga GGL semakin besar.

19. Suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Pemisahan campuran yang tepat dalam hal ini adalah ….
A. Kromatografi.
B. Destilasi.
C. Sublimasi.
D. Filtrasi.

Pembahasan

Jawaban yang tepat adalah Destilasi (B)

  1. Filtrasi
    Filtrasi merupakan sebuah metode yang digunakan di dalam melakukan pemisahan terhadap zat padat yang dimana berasal dari cairan dengan cara melakukan penggunaan alat yang memiliki pori.
  2. Sublimasi
    Sublimasi merupakan sebuah metode yang dimana digunakan dengan cara mealkukan pemisahan pada campuran dengan cara mengunakan penguapan yang dilakukan pada zat padat tanpa menggunakan sebuah fasa cairnya terlebih dahulu sehingga dari kotoran yang ada tidak tidak melakukan penyubliman akan dapat tertinggal.
  3. Kristalisasi
    Metode yang digunakan untuk mendapatkan berabgai macam zat yang dimana akan terlarut ke dalam sebuah larutan
  4. Distilasi
    Merupakan sebuah bentuk metode yang dimana akan digunakan untuk mendapatkan sebuah bentuk satuan bahan yang dimana akan dapat memiliki wujud cairan yang akan terkotori dari sebuah zat padat dan juga bahan lainnya yang dimana akan memilik sebuah titik didih yang telah berbeda.
  5. Ekstraksi
    Merupakan sebuah bentuk dari metode yang dimana akan digunakan untuk melakukan pemisahan dengan cara mengunakan sebuah pelaturan dari bahan campuran dar isebuah pelarut yang dimana telah sesuai.
  6. Adsorbsi
    Merupakan sebuah bentuk dari metode yang digunakan untuk melakukan pembersihan terhadap sebuah barang yang dimana metode dilakukan dengan menggunakan cara penarikan bahan pengadsorsi dengan sekuat-kuatnya sehingga akan memiliki kemampuan untuk dapat menempel pada sebuah permukaan dari bahan pengadsorbsi itu sendiri.
  7. Kromatografi
    Merupakan sebuah metode yang dimana didasri dari perbedaan akan kecepatan perambatan pelarut dari sebuah lapisan zat tertentu.

20. Sebuah lilin dinyalakan sehingga lilin meleleh sebagian dan sumbu lilin sebagian hilang menjadi arang. Berikut perubahan fisika dan kimia yang terjadi secara berturut-turut adalah ….
A. Lilin mencair dan sumbu menjadi arang.
B. Sumbu menjadi arang dan lilin mencair.
C. Lilin menjadi arang dan sumbu hilang.
D. Sumbu hilang dan lilin menjadi arang.

Pembahasan

Jawaban yang tepat adalah A. Lilin mencair dan sumbu menjadi arang.

Ketika lilin di nyalakan maka sumbu akan terbakar dan menjadi arang (perubahan kimia) dan lilin pun mencair (perubahan fisika). Karena pada soal terdapat kalimat

Sebuah lilin dinyalakan sehingga lilin meleleh sebagian dan sumbu lilin sebagian hilang menjadi arang. Berikut perubahan fisika dan kimia yang terjadi secara berturut-turut adalah . . .

Maka di awali dari lilin mencair / meleleh (perubahan Fisika) dan diakhiri dengan sumbu hilang sebagian menjadi arang (perubahan Kimia), maka jawabannya menjadi A.

Sampai sini dulu ya, coba kalian Pahami dulu, tetap pantau terus website ini karena kita akan lanjutkan segera pembahasan nomor 21 – 40. Jangan lupa untuk bertanya melalui media yang telah kami sediakan pada kolom lampiran. Download soalnya jika belum. Jika ingin langsung latihan Online UN gratis juga ada di kolom attachment, demikian juga jika kalian ingin melihat video pembahasan soal-soal Ujian Nasional IPA SMP.

See you soon 😉

Tipe Soal-Pembahasan nomor 21-30

Questions