Peran Kidpreneur Untuk Membenahi mental penerus bangsa

Peran Kidpreneur Untuk Membenahi mental penerus bangsa

Peran Kidpreneur Untuk Membenahi mental penerus bangsa Indonesia saat ini semakin dibutuhkan. Terutama dalam era pandemi covid-19 saat ini dimana Potret yang selalu menghiasi kehidupan diantaranya adalah  :

  • Bidang usaha yang mati suri bahkan mati total alias gulung tikar.
  • Fakta, spekulasi dan hoax bersatu padu di media sosial sehingga sulit untuk dibedakan mana yang benar dan salah.
  • Kebiasaan melakukan pembelajaran daring yang tidak terkontrol oleh orang tua dan sekolah sehingga berdampak pada mental dan kepribadian anak.
  • Mental oknum beberapa elemen masyarakat dan pejabat publik yang masih saja melakukan perbuatan kotor dengan memanfaatkan pandemi sebagai kendaraanya.
  • dan berbagai hal negatif lainnya yang mungkin dapat teman-teman tambahkan di kolom komentar.

Mengapa harus Kidpreneur

Anak-anak dan jiwa entrepreneur

Kidpreneur adalah usaha untuk menanamkan nilai-nilai Wirausahawan/Entrepreneur sejak dini kepada anak ( Kid). Apakah hubungannya dengan Kecerdasan Intelektual (KI) dan Kecerdasan Emosional (KE) ?  KE terbentuk karena sebuah proses. Berbeda halnya dengan KI,  KE membutuhkan lingkungan dan hal penting lainnya untuk terus berkembang sehingga menjadi kebiasaan. Dari Bayi hingga masa kanak-kanak, Masa Remaja adalah Penentu awal tertanamnya KE pada seorang, karena diusia 25 hingga 40 Tahun KE sudah menetap di pembawaan/karakter seseorang. Ciri-ciri orang yang memiliki KE terlihat pada masa remajanya, dan keberhasilannya melewati masa itu akan tertanam hingga masa tuanya. Banyak remaja yang kandas ketika Ia telah memilikinya dikarenakan faktor lingkungan, keluarga dan banyak hal.

Dari penjabaran diatas maka KE harus dimulai sejak masa kanak-kanak. Ciri-ciri seorang Remaja yang mempunyai KE baik, ternyata sama dengan karakter seorang WIRAUSAHAWAN / ENTREPRENEUR. Percaya atau tidak mari kita tinjau bersama.

Sekilas tentang Entrepreneur

Kata Wirausahawan  atau “pengusaha” diambil dari bahasa Perancis “entrepreneur” yang pada mulanya berarti pemimpin musik atau pertunjukan. Didalam dunia usaha seorang entrepreneur adalah  pemimpin dan penentu ibarat seorang komposer musik , pencipta lagu di  sebuah Band. Seniman sepak bola layaknya Diego Armando Maradona dan lainnya.

Wikipedia menuliskan bahwa untuk memulai usaha , entrepreneur dibagi menjadi 4 sub kategori. Sub kategori ini akan menentukan kemampuan yang diperlukan oleh seorang entrepreneur, yaitu :

  1. Penemu, penemuan atau metodologi, mendefinisikan konsep, unik, baru
  2.  Inovator , entrepreneur ini menerapkan sebuah penemuan atau teknologi baru atau metodologi guna  memecahkan masalah baru atau memulai usaha baru
  3.  Marketer ,  entrepreneur ini juga mampu mengindentifikasikan kebutuhan dipasar juga dapat memenuhinya dengan produk baru atau produk subtitusi  baik itu milik sendiri atau milik orang lain yang lebih efesien
  4.  Oportunis, entrepreneur ini pada dasarnya seorang broker atau  pialang, makelar atau affiliate yang menyesuaikan antara kebutuhan dengan  jasa diberikan serta komisi yang didapat

Dari Wikepedia, kita pahami bahwa seorang Entrepreneur bukan hanya pedagang yang selalu cari untung. Seorang yang memanfaatkan jabatannya dan tanggapan negatif lainnya, justru sebaliknya.

Semua profesi bahkan harus memiliki sikap Entrepreneur,  kok bisa ? Mari kita ambil contoh yang paling sederhana yang diantaranya adalah

  • Seorang dokter perlu memiliki lebih dari pengetahuan tentang medis dan pengobatan, ia perlu membangkitkan rasa percaya diri pasiennya, Ia perlu mempresentasikan dirinya dan dipercaya oleh pasien. Maka kata sederhananya adalah dokter harus bisa mempengaruhi pasiennya dari berfikiran negatif ke positif dengan tidak melupakan fakta tentang penyakit dari pasien itu sendiri. Dokter juga harus memiliki banyak inovasi untuk menjadi dokter yang baik.
  • Pemimpin perusahaan harus menyakinkan Investor ataupun  pemegang saham, Ia menjual dirinya, begitu juga dengan profesi lainnya yang ada di dunia ini, bagaimana menurut teman-teman?

Entrepreneur bukanlah ilmu baru

Entrepreneur bukanlah ilmu baru, sejarah telah membuktikan bagaimana dunia telah berkembang pesat dengan adanya para entrepreneur. Menjadi seorang entrepreneur adalah cita-cita yang mulia.  Banyak tokoh-tokoh besar didunia adalah seorang entrepreneur,  bahkan Nabi besar Islam , Nabi Muhammad,  tokoh paling berpengaruh didunia, adalah seorang entrepreneur sebelum akhirnya menerima wahyu pertama pada usia 40 tahun di Gua Hira Arab Saudi tepatnya di kota Makkah. Nabi Muhammad  sudah belajar berdagang semenjak beliau kecil, semenjak masih dalam asuhan Halimah yang mengasuh beliau dan bimbingan Paman Beliau Abu Thalib sampai remajanya. Beliau selalu menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap transaksi perdagangan yang dilakukan, sehingga tak heran jika akhirnya barang dagangannya laris diburu pembeli.

Sekarang mari kita lihat tabel dibawah ini untuk lebih menyakinkan, Tabel ini disusun acak akan tetapi mempunyai inti persamaan. ( Klik Tabel dibawah ini )

 
Peran Kidpreneur Untuk Membenahi mental generasi penerus bangsa

Mengajarkan Entrepreneur sejak dini akan mengasah Kecerdesan Emosional Seseorang


 

Entrepeneur bukan sekedar menjual. Layaklah ilmu, entreperenur  ini harus dilatih sejak dini secara lengkap bersama dengan pelatihan moral yang seharusnya untuk menjadi seorang entrepeneur sejati.

Mari kita coba kumpulkan bersama data-data berapa orang yang ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)  di instansi-instansi pemerintahan yang terhormat, banyakkah mereka dari kalangan WIRAUSAHAWAN ? bahkan yang katanya diduga sebagai oknum melemahkan KPK sendiri bukan dari kalangan WIRAUSAHAWAN atau Entrepreneur.  Kalaupun  ada sampaikah pada 10% dari total keseluruhan?  Ternyata jawabannya hanya sedikit dari kalangan entrepreneur yang terlibat. Harus kita akui bersama kalau Bangsa Indonesia membutuhkan lebih banyak Pengusaha untuk membuka lapangan Kerja baru. Terutama pada masa pemulihan pasca pandemi Covid-19 ini .

Kesimpulan

Jiwa sang entreprenur seharusnya dapat dilihat dalam untaian kalimat  di bawah ini :
 

Anda seorang pendobrak, Anda memiliki gairah dan komitmen yang tidak dimiliki orang lain. Anda memiliki kemampuan untuk “melanggar aturan”  yang menghambat Anda melakukan kegiatan. Anda seorang pendobrak karena Anda ingin melakukan sesuatu yang hebat, ingin memiliki karir yang memuaskan, investasi yang banyak, kaya raya, dan tidak ingin mengorbankan diri sendiri demi kesuksesan itu.

 
  • Pendobrak adalah sebuah kegigihan untuk melawan zona nyaman yang selalu menghantui dan menghambat sebuah kemajuan.
  • gairah dan komitmen yang tidak dimiliki orang lain adalah kekuatan yang selalu berorientasi pada pemecahaan masalah bukan keluhan.
  • tidak ingin mengorbankan diri sendiri demi kesuksesan itu. artinya seorang entrepreneur jauh dari kata egois dan serakah, karena entrepreneur sejati harus selalu menjadi bermanfaat untuk orang lain, semakin banyak dia bermanfaat bagi orang disekitarnya, maka akan semakin sukses pula dirinya.
  • kemampuan untuk “melanggar aturan” artinya seorang entrepreneur akan selalu siap untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru, selalu berinovasi dan tidak stagnan terhadap kebiasaan pada umumnya. Seorang Entrepreneur adalah seorang yang jujur pada dirinya sendir, pada orang lain dan pada idenya.

Pertanyaannya adalah, bagaimanakah cara mengajarkan hal ini pada anak di sekolah, rumah dan lingkungan lainnya?

Diskusi dan tanya jawaban selain di kolom komentar akan kami buka juga melalui :

  1. Sosial Media Senopati Center (Gratis), daftar, add akun senopati, disini kalian bisa menulis di wall, ataupun di live chat, bukan hanya itu, kalian juga bisa membuat grup dan halaman sendiri. Silahkan lihat pada link : SEC Social
  2. Halaman Facebook Senopati Center ( di Wall ataupun live chat) : Senopati Education Center

Pada Postingan berikutnya kami akan menjabarkan penerapannya pada Anak, Tolong bantu Share, Kasih masukan dan Tanggapan ya all 🙂 See you soon!

Baca juga artikel sebelumnya :

  1. kidpreneur sebagai solusi bangsa
  2. Kecerdasan Emosional dalam proses belajar mengajar
  3. kekuatan motivasi dan kecerdasan emosional

Sumber dan Daftar Pustaka

  • Wikipedia, http://id.wikipedia.org/wiki/The_100_(buku)   (1)
  • Christine Comaford-Lynch, Dobrak Insting Bisnismu, PT Bhuana Ilmu Populer kelompok Gramedia 2007   (2)
  • The 100Michael H. Hart, Carol Publishing Group, July 1992, paperback, 576 halaman   (2)
  • Al. Tridhonanto&Brenda Agency, Meraih Sukses dengan Kecerdasan Emosional, PT.Gramedia Jakarta
 
 
     

Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Ada yang bisa kami bantu?