Mengajarkan Kemandirian Kepada Anak bagian 2

Setelah kita membahas tentang KEMANDIRIAN pada posting sebelumnya.  Maka artikel berikut ini bisa diwakili oleh Lyric Lagu yang dibuat oleh  Bondan Prakoso & Fade2Back dari youtube.

mungkin lyric ini hanya sebagian kecil dari lyric atau kata motivasi hidup yang menggambarkan kan perjuangan hidup. Lalu apakah hubungan dengan menanamkan Jiwa Entrepreneur sejak dini?
Kalimat  yang dapat di berikan oleh penulis adalah :

           

AJARKAN KEPADA ANAK KITA UNTUK KUAT  MENGHADAPI TANTANGAN

 
Seseorang yang dinilai berhasil dalam kehidupannya adalah orang yang mampu melewati masa-masa sulit. Kesuksesan diperoleh setelah mengatasi satu tantangan ke tantangan lainnya. Semua penemuan terhebat di dunia berawal dari berbagai kesalahan dan rintangan, semua profesi mempunyai rintangan yang harus dilewati sebeelum menemukan kata SUKSES.
Oleh karena itu ajarkan anak kita untuk melihat kesuksesan yang diraih dari sesorang sebagai perjuangan dan kesabaranya menghadapi TANTANGAN. Anak perlu diajarkan untuk mesyukuri kesulitan dan tantangan sejak dini. Semakin banyak tantangan maka akan semakin besar juga kesempatan untuk mendapatkan ilmu, pelajaran demi kesuksesan yang ingin diraih. Prinsipnya, untuk menghadapi dunia nyata di saat mereka dewasa, mereka harus menyukai tantangan sejak dini dan tidak mudah putus asa. Peran utama dimainkan di dalam keluarga terlebih dahulu, dan disinilah pendidikan KIDPRENEUR dimulai.
Contoh kasus
Seorang anak Laki-laki mengingin robot transformer / mainan kesukaannya yang harganya cukup mahal, disini Para orang Tua yang “dashyat” bisa memulai perannya sebagai seorang negosiator dan mediator, bukan sebagai seorang Diktator yang langsung melotot, melarang dan lainnya. Orang Tua dapat mengajarkan kepada anak bagaimana cara mendapatkannya dengan berusaha terlebih dahulu.
Sebagai contoh orang Tua dapat menawarkan negosiasi dan perjanjian dengan membayar sebagian harga, dan si anak membayar separuhnya lagi, bagaimana caranya si anak membayar?  Orang Tua tinggal memilih untuk melihat sektor kekurangan anaknya, seperti Nilai pelajaran matematika disekolah yang dibawah nilai rata-rata, atau perilaku anak yang perlu diperbaiki, membantu pekerjaan kecil yang sesuai dengan umurnya atau Anda dapat mengarahkan anak untuk mencicil dari uang jajannya.
Anda bisa membuat “sistem poin” sebagai cara pembayaran Anak, Jika perlu buatlah surat perjanjian di kertas lucu yang merek suka. Banyak cara untuk itu. Prinsipnya harus disesuaikan dengan usia anak kita.Ketika anak kita menawar cara pembayaran, Biarkan dia, dan tetaplah sebagai seorang negosiator dan mediator, berdialoglah dengan Anak anda, jangan kandaskan atau patahkan dialognya, karena dengan ini Anda akan dapat mengembangkan gaya berkomunikasi Anak dalam mengeluarkan pendapat, Anda hanya cukup meluruskan kata yang tidak pantas, menjelaskan pentingnya barang yang akan dibeli itu untuk anak, kata yang kurang jelas dari anak, tanpa menyalahkan mereka. Ingatlah, tawaran Anda pada akhirnya harus diterima Anak jika dia menginginkan mainan dambaannya. Intinya adalah bagaimana mereka mengerti tentang arti dan peran uang.
TIPS yang harus Anda pertahankan dalam hal ini antara lain adalah :
1. Jangan Manjakan Anak dengan Uang
    a. Menggunakan uang jajan secara bijak
    b. Memilah kebutuhan mana yang benar-benar penting dan mana yang tidak
2. Jangan Penuhi seluruh permintaan Anak secara langsung
    a. Bekerka keras terlebih dahulu guna mendapatkan apa yang diinginkan
    b. Berfikir kreatif dan melatih argumen ( Gaya Bicara ) bagaimana mencari uang tambahan untuk sesuatu
        yang diinginkan
    c. Mengajarkan anak menabung / menyisihkan sebagian pendapatan ( Uang Jajan ) untuk mendapatkan
        hal yang diinginkan.
Ada beberapa klien kami yang bertanya, Apakah Anak akan menjadi Matre (semua dihitung dengan uang?), seperti ketika disuruh anak tidak mau kalau tidak ada uangnya.
Fungsi dari Negosiasi dan Mediasi Anda sebagai Orang Tua akan meredam hal itu. Tanpa adanya negosiasi dan mediasi maka hal itu adalah kewajiban si Anak, seperti mematuhi Orang Tua, Sholat / Sembahyang, bersedekah, Tolong Menolong, dan Kewajiban lainnya. Dengan demikian Anda dapat memilah secara otomatis ke Anak tentang arti dan peran uang sebenarnya. Bukan dari Anggapan banyak pengusaha/pekerja dewasa ini khusunya di Eropa, yang mengatakan, Time is Money. Ungkapan ini banyak menyebabkan orang menjadi Budak Uang.
Umur yang Paling Ideal untuk memulai hal ini adalah ketika anak berumur 6 Tahun.
Sebagai Tambahan untuk menambah kepekaan anak tentang uang, ajarkan Anak kita untuk membuat catatan keuangan ( Cash Flow ), jangan mempersulit mereka, cukup ditahap awal Anak mencatat uang yang di dapat dari Anda dan Uang yang dibelanjakannya. Prinsipnya Anak Anda dapat belajar bagaimana mengatur keuangan agar tidak LEBIH BESAR PASAK DARI TIANG.  Uang yang diperoleh dari Anda, berikan mereka tabungan untuk menabung ( Andapun bisa sebagai kasir anak Anda, atau juga istri Anda), Menabung akan mengajarkan anak untuk displin dan berinvestasi sejak dini. Dan yang pasti secara bertahap tanpa Anak Anda sadari menanamkan Melek Keuangan. 
 
Lihatlah bagaimana Remaja hingga orang Dewasa banyak yang melakukan pemborosan. Mengikuti mode tanpa menyesuaikan dengan kebutuhaan yang lebih penting. Disinilah pembahasan pada artikel ini berperan. Banyak aspek yang akan kami jabarkan pada posting atau artikel berikutnya. Andapun dapat berbagi di website ini tentang pendapat atau pengalaman Anda. Kami selaku manajemen akan memberikan souvenir gratis bagi member kami yang mendaftar ataupun memberi komen di website ini melalui kolom komentar, kirimkan alamat surat Anda pada e-mail kami : senopatieducationcenter@gmail.com   atau telp ke 081268452685 untuk Info lebih lanjut.
Artikel sebelumnya dapat dilihat di :
Best Regards
SEC
Thanks all
 
 

Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Ada yang bisa kami bantu?