Tokoh Sukses dan Berpengaruh

Cara menjadi pembicara yang baik – Public Speaking

Billy Soemawisastra

Syarat menjadi pembicara yang baik

Pada dasarnya setiap orang dapat menjadi pembicara yang baik jika memenuhi persyaratan tertentu. Persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi pembicara yang baik adalah :

  1. Memiliki wawasan yang luas
  2. Memiliki kepercayaan diri yang tinggi
  3. Menguasai bahasa lisan (bahasa tutur)
  4. Menguasai bahasa tubuh
  5. Suara yang bulat dan beribawa
  6. Penampilan yang baik
Syarat menjadi pembicara yang baik

Untuk memiliki wawasan yang luas, seseorang harus mempunyai pemikiran yang menyeluruh dan mendalam. Semua hal ini bisa dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dan dari mana saja. Jangan memilih dan mencoba untuk menyaring informasi terlebih dahulu sebelum semuanya di dapat maksimal. Cara yang paling tepat untuk menggali informasi demi memiliki wawasan yang luas adalah dengan membaca.

Membaca adalah fitrah manusia, bukan hanya membaca buku, tetapi juga menjaga gejala sosial masyarakat,membaca alam dan sebagainya. Jika Wawasan kita sudah luas, maka secara otomatis akan masuk kepada syarat kedua, yaitu memiliki kepercayaan diri yang tinggi . Wawasan dan kepercayaan diri ini akan membuat kita memiliki penguasaan bahasa lisan (tutur) yang baik. Dengan penguasaan lisan yang baik, maka bahasa tubuh kita akan semakin baik dan alami (tidak di buat-buat). Semua syarat ini akan tersampaikan dengan baik jika kita memiliki suara yang bulat dan beribawa dan tentunya syarat-syarat ini akan semakin baik dilakukan dengan syarat terakhir, yaitu penampilan yang sesuai dengan kondidi acara dan audience .

5 Langkah menuju kesuksesan berbicara di depan umum

Keenam syarat yang telah dijabarkan di atas dapat dibagi menjadi 5 langkah sukses berbicara di depan orang banyak (lihat gambar). 5 langkah sederhana ini terlihat mudah, akan tetapi sering menjadi masalah jika kita melupakannya.

Mari kita jabarkan pemahan langkah ini satu demi satu.

5 langkah menuju sukses berbicara di depan publik (Billy Soemawisastra)
  • Untuk membangun kepercayaan diri maka pahamilah kelebihan dan kekurangan diri kita terlebih dahulu, intropeksi secara keseluruhan, bukan hanya kekurangan akan tetapi kelebihan dan demikian juga sebaliknya. Dengan menahami kekurangan diri sendiri, maka kita akan mengetahui bagian mana yang harus diperbaiki dan ditinggalkan, memahami kekurangan saja tidak akan cukup dan berimbang jika tidak diikuti oleh memahami kelebihan diri sendiri, maka pahamilah keduanya.
  • Membangun kepercayaan diri ini juga dibentuk dari mengetahui dan memahami tujuan kita berbicara, karena ketika kita berbicara maka ada sesuatu (pesan) yang harus kita sampaikan kepada orang lain agar mengerti maksud dari pesan tersebut.
  • Persiapan yang lengkap sangat menentukan seberapa besar kepercayaan diri kita, maka kumpulkan secara maksimal informasi-infomasi dari topik yang akan bahas di depan umum tersebut.
  • Jangan meminta maaf terlebih dahulu (di awal) atas ketidaksiapan dan kegamangan karena itu bisa menandakan ketidaksiapan diri kita. Contohnya adalah pekataan maaf sebenarnya saya tidak siap mengisi acara ini, saya tampil di sini karena terpaksa, maaf saya terlambat karena terjebak macet dan sebagainya. Boleh meminta maaf, tapi tempatkan permintaan maaf itu di akhir acara, bukan secara khusus atas ketidaksiapan kita, seperti Bapak-bapak dan Ibu-ibu saya mohon maaf apabila ada tutur kata dan perbuatan yang tidak berkenan dan seterusnya. Sekali lagi perlu diingat bahwa jangan meminta maaf atas ketidaksiapan di awal (lihat video diatas untuk contoh selengkapnya).

Baca juga : Sejarah Public Speaking

Penutup

Demikian sekilas cara untuk menjadi pembicara yang baik ini. Tentunya dalam ilmu Public Speaking latihan dan jam terbang sangat dibutuhkan, maka dari itu Senopati Education Center yang berlokasi di Citra Raya Tangerang membuka kelas Public Speaking dan berbagai aplikasinya secara In house Company Training ataupun per grup.

Silahkan isi form pendaftaran di bawah ini atau hubungi hotine kami (hanya WhatsApp) untuk keterangan selengkapnya.

Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Ada yang bisa kami bantu?