konsultasi pelajaran online

Tujuan dan Aplikasi Pengelolaan Kelas

Dear all

Pada tulisan sebelumnya, yaitu   Pentingnya Pengelolaan Kelas bagi guru bagian 1 telah dijabarkan beberapa poin dari pengelolaan kelas, seperti :

  1. Pengertian dan tujuan pengelolaan kelas
  2.  Prinsip dasar pengelolaan kelas
  3. Dasar-dasar Aplikasi pengelolaan kelas
  4. Unsur-unsur pengelolaan kelas dan beberapa masalahnya
  5. Pengelolaan kelas yang efektif

Tujuan Pengelolaan kelas secara umum adalah bagaimana menyediakan fasilitas bagi beragam kegiatan belajar murid dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang bisa memberikan kepuasan, baik itu kedisiplinan, intelektual, relasi positif guru dan murid sampai dengan sikap serta apresiasi pada murid. 

Guru juga manusia yang bisa mengalami kelelahan fisik maupun pikiran. Setiap guru akan mengelola kelasnya dengan baik untuk mengantisipasi adaya hambatan dalam proses pendidikan serta pembelajaran di kelasnya. Antisipasi ini sangat penting demi mencapai tujuan pembelajaran yang telah dituangkan kedalam silabus dan terarah oleh kurikulum.

Dari pengertian tujuan pengelolaan kelas diatas, jelas fasilitas secanggih apapun tidak menjamin sebuah kelas akan terkelola dengan baik. Guru adalah nyawa dari kelasnya. Semua fasilitas selayaknya ada dalam kendali sang guru, sehingga di butuhkan seni dalam pengelolaan kelas, maka untuk itu dibutuhkan indikator-indikator yang bisa menjadi acuan apakah kelas itu telah terkelola dengan baik. Adapun indikator  itu adalah :

  1. Pengelolaan kelas berjalan effektif dan effesien bila tidak ada kebuntuan dalam proses pembelajaran, seperti tidak ada murid yang tidak mengetahui tugas apa yang harus dia lakukan di kelas, tidak ada yang ragu untuk bertanya apabila ada materi yang tidak mereka mengerti, fokus terarah dengan menyenangkan kepada tujuan dari materi pembelajaran yang disampaikan.
  2. Pengelolaan kelas berjalan effektif dan effesien bila setiap murid didalam kelas tersebut tidak membuang waktu dalam melakukan tugas yang diberikan seperti mengulur waktu dengan bercanda yang keluar dari jalur materi belajar, mengantuk serta ketidaktertiban lainnya. Hal ini sngat erat kaitannya dengan gairah didalam proses belajar pada kelas itu.

Untuk mencapai indikator ini maka guru harus kembali kepada fungsinya sebagai Fasilitator, Energizer dan Motivator. Tentunya karena pengelolaan kelas adalah sebuah seni maka dibutuhkan berbagai pendekatan yang akan disesuaikan dengan kondisi lingkungan, latar belakang murid dan hal-hal mendasar lainnya. Tidak ada satupun pendekatan atau aplikasi yang dapat dikatakan paing baik, semua tergantung kejelian sang guru sebagai nyawa dari kelas tersebut. Relasi positif antara guru dan murid dalam pengelolaan kelas bersifat dinamis atau tidak kaku. Permasalahan bersifat majemuk atau gabungan dari semua latar belakang peserta didik yang unik. Bisa jadi guru akan melalukan berbagai aplikasi yang berbeda dalam suatu kelas sesuai dengan kebutuhannya.

Adapun jenis-jenis Aplikasi tersebut bisa dikelompokan secara garis besar menjadi :

  1. Kelas Merdeka : Pengelolaan kelas dengan mendorong murid untuk menjadi diri sendiri dengan memberikan kebebasan kepada murid untuk mengerjakan sesuatu kapan saja dan dimana saja. Guru di sini akan bertindak sebagai fasilitator ulung yang dapat mengusahakan dengan maksimal kebebasan murid ini menjadi suatu hal yang positif dan bermanfaat bagi tujuan akhir pengelolaan kelas. Tentunya latar belakang murid-murid secara keseluruhan kelas itu akan menjadi pertimbangann bagi sang guru. Pertimbangan untuk murni melakukan aplikasi ini atau memadukannya dengan aplikasi lain, seperti ;
  2. Kelas Menu Saji atau pengelolaan kelas yang dilakukan dengan aturan main yang jelas dan tertulis serta dipahami bersama oleh murid-murid di dalam kelas. Menu Saji yang bisa berupa Standar Prosedur kegiatan belajar di dalam kelas ini dapat mencegah kebuntuan didalam kelas seperti prilaku negatif serta faktor lainya. Standar Prosedur ini harus secara jelas menggambarkan tahapan apa saja yang harus dilalui murid dalam proses belajar, seperti murid harus secara bergantian menjelaskan kembali apa yang telah dipelajari dikelas tersebut setiap harinya. Sebut saja pada hari Senin giliran Tono yang menjeaskan kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan, setelah itu hari Selasa adalah giliran Tini dan seterusnya. Peranan guru sebagai Fasilitator adalah membuat tahapan pada menu saji ini efektif, sesuai dari kondisi kelas, mudah dipahami untuk murid, nyaman dilakukan dan sesuai dengan tujuan pendidikan serta pembelajaran yang ingin di capai. Jika opsi aplikasi 1 dan 2 atau gabungannya kurang tepat, maka guru juga bisa melakukan opsi  selanjutnya, baik itu menggabungkan antara opsi sebelumnya atau tidak, tergantung dri kejelian guru itu sendiri, yaitu ;
  3. Kelas Maintainance : Kelas yang melakukan pendekatan pada tingkah laku murid didalam kelas. Peranan guru sebagai fasilitator disini adalah mengembangkan perilaku positif murid dan mencegah perilaku negatifnya. Tentunya di sini akan berhubungan dengan kejelian guru dalam menangkap perubahan tingkah laku murid didalam kelas dan faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadi perubahannya. Faktor yang mengakibatkan perilaku positif bisa dikembangkan, demikian juga dengan faktor yang mengakibatkan perilaku negatif bisa dihilangkan atau di cegah. Adapun aplikasi lainnya bisa berupa ;
  4. Kelas Militer : Maksudnya adalah guru menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin sebagai fokus utama. Penekanan disiplin adalah kekuatan bagi guru untuk mengarahkan kelas ke arah tujuan pendidikan serta pembelajaran. Norma yang harus ditaati murid akan lebih dipertegas dalam kelas ini. Kedisiplinan bukan berarti diktator, akan tetapi bagaimana mengabungkan opsi aplikasi kelas menu saji (2) dan mendisiplinkannya. Disiplin sangat teamat bisa dilakukan dalam keadaan menyenangkan dengan menggabungkannya ke opsi ;
  5. Kelas Reward – Punishment : Maksudnya di sini adalah pengelolaan kelas dengan memberikan reward (penghargaan) bagi murid yang menjalankan peraturan (standar prosedur) kelas dengan baik, murid yang bergairah, berprestasi baik secara keseluruhan maupun dalam tahapan proses-proses yang sudah ditetapkan bersama antar guru dan murid. Reward akan diimbangi dengan punishment (hukuman) bagi para pelanggar aturan. Hukuman harus bersifat mendidik dan sesuai dengan tujuan akhir pendidikan dan pembelajaran. Kelas Reward – Punishment ini pun harus diadakan dalam situasi yang menyenangkan.

Sebagai Fasilitator ulung maka guru dapat memastikan bahwa setiap aplikasi yang dipilih sudah selayaknya harus disetujui oleh peserta didik, selain bisa mendidik pentingnya demokrasi bagi murid, juga bisa mendidik mereka bagaimana mengutarakan pendapat yang baik, pentingnya mematuhi apa yang telah enjadi kesepakatan bersama dan banyak hal positif lainnya yang di dapat.  Secara umum proses belajar sesuai dengan gambar di bawah ini :

belajar-efektif-1 Pastikan setiap aplikasi, memenuhi unsur-unsur keberhasilan dalam menyerap pembelajaran yaitu setiap murid dapat membaca, mendengar, melihat, melihat dan mendengar, menjelaskan kembali dan menjelaskan kembali serta mempraktekannya.

Demikianlah tulisan ini kami buat, pada tulisan selanjutnya kita akan membahas lebih dalam lagi mengenai pengelolaan kelas ini, yaitu :

  1. Prinsip dasar pengelolaan kelas
  2. Unsur-unsur pengelolaan kelas dan beberapa masalahnya
  3. Pengelolaan kelas yang efektif

Akhir kata penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan maupun kata serta kalimat yang menyinggung perasaan. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk semua. Masukan, pertanyaan serta kritikan tentunya kami terima dengan lapang dada sebagai kaidah positif dalam tulisan ini.

Bersambung !

 

 

Comments

  • alex sengaji
    Reply

    deskripsi yg jelas dan lugas, maju terus SEC, best partner in education 👍

    • Inka

      Mantaps

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Hubungi kami