Mengajarkan Kemandirian Kepada anak bagian ke 4

Dear all

Setelah membahas arti harafiah dari EQ dan IQ  serta contoh nyata yang ada pada artikel sebelumnya,

maka pada artikel kali ini kami akan mencoba mendalami mengenai wilayah-wilayah kecerdasan Emosional itu terlebih dahulu. Adapun Wilayah kecerdasan emosional itu sendiri adalah :

1. Bagaimana menjaga Kesadaran diri
Kesadaran diri disini adalah dalam mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi, dan hal itu
merupakan dasar dari kecerdasan emosional. Terdengar sepele, akan tetapi diperlukan adanya
pemantauan perasaan dari waktu ke waktu agar timbul pemahaman tentang diri. Bahasa gaul remaja
bahkan anak kecil; dewasa ini adalah galau. Banyak anak berbakat dan jenius yang terbawa oleh
perasaan yang tidak mereka pahami, ada pula yang terjerumus akan hal negatif, begitu juga dengan orang
dewasa yang tidak mengasah kemampuan ini sejak dini, dan terbawa arus dan lainya. Ketidakmampuan
untuk mencermati perasaan yang sesungguhnya akan membuat diri berada didalam kekuasaan perasaan
yang sesungguhnya dan akan berakibat buruk bagi pengambilan keputusan masalah.
Lihatlah disekiling kita dan amati setiap orang terdekat kita.
2. Bagaimana Memotivasi diri
Memotivasi yang ada disini adalah usaha yang dilakukan seseorang untuk menggerakkan diri melakukan
sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendaki. Tolak ukur seseorang dalam kemampuannya
memotivasi diri, antara lain adalah
a. Optimisme
b. Kekuatan Berfikir positif
c. Cara mengendalikan dorongan hati
d. Derajat kecemasan yang berpengaruh terhadap rujuk kerja sekarang

Sesorang yang mampu memotivasi dirinya akan selalu berfikir positif akan segala hal yang terjadi pada dirinya. Selalu optimis dalam menghadapi tekanan, dan berbagai masalah. Merubah sesuatu hambatan bukan dengan putus asa, tapi fokus pada solusi, tidak cepat panik terhadap hal yang terjadi. Apabila Anda senang mengikuti acara motivator seperti Mario Teguh dan lainnya, maka ketahuilah hal yang disampaikan oleh beliau adalah salah satu dari prinsip dasar mengasah kemampuan EQ. seperti kata mutiara dari profile picture Whatsapp teman saya dibawah ini.

3. Bagaimana mengelola Emosi
Mengelola emosi adalah landasan dalam mengenal diri sendiri. Emosi pada manusia adalah hal yang wajib,                 dengan kata lain, jika tidak ada emosi artinya bukan manusia. Emosi yang terkelola merupakan suatu                             keberhasilan dalam mengenal diri. Lihatlah seorang Pemimpin atau contoh yang lebih nyata seperti seorang                 Manager/direktur dan lainnya. Bagaimana mereka harus marah ketika melihat karyawannya selalu terlambat             kerja, malas dan lainnya, akan tetapi pada saat itu suasana hatinya tidak ingin marah, hanya untuk menegur dan
sebagai contoh untuk yang lain, dan mereka pun harus menjaga lisan mereka agar tidak berlebihan.
Demikian juga sebaliknya, ketika mereka ingin marah atau jengkel, mereka harus bisa menahan diri, meredam
amarah untuk hasil yang lebih baik dan sabar membimbing kembali karyawannya. Contoh lain bagi umat
Islam, lihatlah kisah Sayyidina Ali Bin Abi Thalib dalam gaya bahasa bebas :

Ketika dimedan Perang, disaat musuh sudah ada dicengkraman, sang musuh pun meludah ke Beliau, dan Beliau melepaskan musuh tersebut, ketika sang musuh bertanya, “mengapa oh Ali kau lepaskan aku.? “. Aku marah dan Jengkel, hal itu membuat aku membunuhmu karena amarahku bukan
demi memenangi Islam.”
   Orang yang tidak bisa atau buruk mengendalikan emosinya akan terus bertarung melawan perasaannya.
   Melarikan diri pada hal-hal negatif. Seorang yang ber IQ jenius tidak akan  bisa mengatasi hal ini tanpa
   mengasah EQ nya. Pada dasarnya semua membawa akibat dalam kemampuan mengatasi emosi 
   diri sendiri agar bisa mengungkapkan secara tepat dalam mengatasi emosi yang dialaminya.
4. Bagaimana menjalin sosial dengan orang lain
    Manusia tercipta sebagai mahluk sosial, hal ini dibuktikan bagaimana ia bisa memimpin dan
    mengorganisakan orang lain, selaras dalam pergaulan tanpa memilih teman dan lainnya.
    Faktor yang berpengaruh terhadap kecerdasan emosional ketika perkembangan anak setelah dilahirkan
    menurut Bapak Al.Tridhonanto dalam bukunya “meraih sukses dengan kecerdasan emosional” adalah :
           a. Faktor pengaruh lingkungan
           b. Faktor pengasuhan.
           c. Faktor Pendidikan.
5. Bagaimana Berempati terhadap orang lain
    Apakah sebenarnya arti dari kata Empati ? Kata Empati adalah kemampuan alam perasaan seseorang
    untuk menempatkan diri ke dalam alam perasaan orang-orang lain sehingga bisa memahami pikiran,
    perasaan, dan perilakunya. Dalam contoh nyata bagaimana kita menilai orang, ada pepatah Minang Kabau                   (Sumatera Barat) yang mengatakan dalam gaya bahasa bebas :
kalau kita menunjuk orang dengan jari telunjuk kita , lihatlah 3 jari akan mengarah ke arah kita “
artinya, pahamilah kondisi orang lain dengan menyelami jika kita menjadi dia sebelum kita menuduh yang negatif terhadap orang lain.

Pertanyaan berikutnya adalah :

 Bagaimana cara menamankan ke Anda atau orang terdekat Anda. 

Bisakah EQ di tes seperti IQ ?

Ikutilah Bagian ke 5 dari postingan Senopati Education Center berikutnya 😉
 
Bersambung

Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Ada yang bisa kami bantu?