Cara membaca efektif dalam belajar

Membaca adalah gerbang ilmu pengetahuan. Bagi banyak orang membaca itu membosankan, menjengkelkan dan menyebalkan, akan tetapi ada juga sebagian orang yang hobi membaca dan sangat menikmatinya. Teknologi yang semakin canggih dewasa ini berdampak positif dalam  pengembangan metode belajar di dunia, tetapi teknologi ini tidak akan melunturkan pentingnya membaca dan mencatat, karena keduanya tentu tidak akan bisa dipisahkan dari proses belajar itu sendiri. Belajar dengan cara visual pun akan membutuhkan kemampuan membaca dan mencatat, membaca bukan hanya untuk pelajar dan mahasiswa,  tetapi untuk seluruh usia. Pertanyaannya, bagaimana cara membaca dengan efektif? atau dengan pertanyaan yang lebih sederhana lagi, yaitu teknik apa yang  akan membuat kita semakin senang membaca? jauh dari rasa bosan dan jenuh? dan sebagainya.

Pada artikel kali ini kita akan berdiskusi mengenai bagaimana strategi membaca yang efektif. Kenapa? karena  dengan memiliki keterampilan membaca cepat dan efektif, kita akan mendapatkan banyak manfaat, diantaranya :

  • Mampu menguasai informasi (pelajaran atau lainnya)  dengan cepat dari berbagai sumber media.
  • Mampu meningkatkan pemahaman akibat membaca dari banyak sumber belajar.
  • Mampu memilah informasi penting dan tidak penting (hoax). Seperti yang kita ketahui bersama bahwa berita hoax  selalu membuat panas politik Indonesia akhir-akhir ini. Kemampuan memilah sangat penting.

Tidak efektifnya kita dalam membaca, selain menyebabkan lambatnya memahami informasi juga bisa menyebabkan kita gagal paham. Ada beberapa hal yang menjadi penghambat dalam proses membaca, antara lain :

  • Terlalu khawatir tidak memahami materi yang kita baca. Hal ini harus dihilangkan dalam hati kita. Ketenangan sangat dibutuhkan, bahkan dalam membaca cepat. Dengan suasana rileks aktivitas membaca akan menyenangkan dan lebih cepat.
  • Berfikir negatif. Jika kita sudah berfikir negatif terhadap sebuah bacaan, maka hal itu akan menjadi penurunan dalam motivasi kita untuk membaca. Ingat buku adalah sahabat yang paling setia, buku atau bacaan tidak akan menyalahkan mu jika kamu salah membaca. Artinya, jadilah insan yang berprasangka baik, baca terlebih dahulu, pahami serta amati,  kesimpulan pada akhirnya.
  • Konsentrasi terhambat. Informasi yamg di dapat dari sebuah bacaan akan  diterima oleh mata, kemudian akan diteruskan ke otak, jika tidak mendapatkan perhatian karena konsentrasi berkurang, maka pemahaman kita juga akan ikut berkurang atau bahkan menghilang. Biasanya kita harus membaca ulang lagi. Hal ini yang akan membuat kita jenuh.
  • Kurang motivasi. Jelas motivasi sangat berpengaruh pada saat kita membaca. Dengan motivasi yang rendah maka mentalitas kita dalam membaca akan berkurang, sehingga otak tidak di rangsang untuk bekerja, dengan demikian akan mengurangi pemahaman tentang sesuatu yang kita baca.
  • Kebiasaan kita sendiri. Ada orang yang membaca sambil bersuara, membaca dalam hati, menggerakkan kepala atau mengulang-ulang apa yang telah dia baca. Mungkin hal itu tidak cocok untuk kita.

Saat ini banyak teknik membaca efektif. Dalam tulisan ini penulis akan menyajikan teknik SQ3R, scanning, dan skimming. SQ3R merupakan proses membaca terstruktur yang kepanjangannya adalah :

  1.  S = Survey
  2. Q = Question
  3. R = Read
  4. R = Recite
  5. R = Review

Sebelum kita mmelangkah lebih lanjut, mari kita pahami bersama maksud dari masing-masing poin SQ3R diatas :

  • Survey

Pada tahap awal ini pembaca harus terlebih dulu mempersiapkan diri dengan cara melihat sekilas mulai dari kulit buku, daftar isi, pengantar, pedahuluan, judul, sub judul, dan cover buku bagian belakang yang menjelaskan secara singkat topik yang dibahas. Selanjutnya pembaca harus membuka cepat halaman demi halaman dengan menggunakan Teknik Skimming. Survey bisa dikatakan sukses jika dapat menghasilkan gambaran tentang isi buku sekaligus menimbulkan minat yang kuat untuk memahaminya. Jika buku yang di baca adalah buku biologi, maka mulailah dengan tahapan survey ini, carilah celah dari motivasi kita sendiri.

  • Question

Question/bertanya meruakan tahapan yang dilakukan bersamaan dengan tahap pertama ketika kita mempelajari daftar isi dan membaca menggunakan Teknik Simming. Masih ingat 5w + 1H, jika lupa maka akan kita ulang sekilas bahwa 5W + 1 H adalah kepanjangan dari why (mengapa), what (apa), who (siapa), where (dimana), when (kapan) dan how (bagaimana). Artinya pada tahapan ini kita harus melakukan proses aktif dengan melakukan analisis, sintesa, maupun argumentasi terhadap pokok pikiran yang ada dalam bacaan yang kita baca, hal ini bisa  dikatakan bahwa kita telah melakukan kegiatan membaca aktif. Buatlah mind map perkiraan yang ingin kita ketahui. Jika kita sedang membaca tentang sistem pencernaan, maka buatlah pertanyaan yang sesuai seperti apa yang dimaksud dengan sistem pencernaan? bagaimana proses terjadinya sistem pencernaan? Apa saja yang berperan dalam sistem pencernaan? dan seterusnya. Buatlah dari pertanyaan umum sampai pertanyaan khusus.

5w-1h

  • Read

Pada tahapan ini kita telah memahami secara garis besar bacaan yang akan kita baca dari tahap pertama dan kedua. Kita juga telah lumayan mengenal istilah bahasa yang dipakai, struktur bacaannya. Hal ini akan mempermudah kita dalam membaca secara keseluruhan bacaan dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ketika kita langsung membaca tanpa persiapan.

  • Recite

Setelah kita selesai membaca seluruh bacaan, maka yang harus kita lakukan adalah refleksi (resitasi) untuk menguji kemampuan pemahaman kita terhadap apa yang telah kita baca. Bagaimana caranya? yaitu dengan menjelaskan kembali pokok pikiran bacaan dengan menggunakan bahasa serta gaya kita sendiri. Hal yang harus diingat bahwa resitasi ini sangat berbeda dengan menghafal. Resitasi adalah menguji pemahaman secara keseluruhan isi bacaan. Kalau bisa diambil contoh nyata antara membaca buku Harry Potter yang tebal dengan menontonnya, maka pertanyaannya adalah manakah yang akan lebih jelas menceritakan kembali isi cerita itu? yang membaca? atau  yang menonton?  jelas dengan menonton kita kan lebih paham tentang kisah Harry Potter. Di sini lah resitasi bekerja. Tapi tidak semua bacaan yang di buat dalam film bukan?  resitasi ini jika dapat dilakukan dengan baik akan menunjukkan bahwa kita telah memahami apa yang kita baca. Namun, jika tidak berhasil melakukan resitasi, berarti pemahaman kita masih perlu dipertanyakan. Proses resitasi ini dapat kita lakukan di akhir bab dari buku yang kita baca.

  • Review

Informasi yang diperoleh ketika membaca akan masuk ke dala memori jangka pendek. Proses review dibutuhkan agar informasi yang telah masuk ke dalam memori jangka pendek akan masuk ke memori jangka panjang. Dengan demikian kita kan dapat mudah mengingat kapan saja. Review pertama dapat dilakukan setelah tahap pertama selesai, dan setelah proses tahap berikutnya, review dilakukan secara periodik.

Catatan :

Fun Study Club

Pengembangan pembelajaran yang dilakukan oleh Senopati Education Center  mengacu kepada pendekatan gaya belajar dari siswa/i itu sendiri. Banyak lembaga pendidikan yang menawarkan berbagai metode belajar dari berbagai negara. Akan tetapi pada prinsipnya tetap kembali kepada gaya belajar efektif yang dimiliki dari siswa/i itu sendiri. Seperti kita ketahui bersama bahwa manusia terlahir unik.

 

 

fun-study-club

Belajar akan efektif dilakukan dalam keadaan yang menyenangkan, akan tetapi hal itu belum cukup tanpa kita mencari tahu pola mengajar yang tepat dari siswa/i itu sendiri. Berbagai gaya belajar yang ada akan dipadukan di dalam sebuah konsep yang kami namakan fun study club concept, dimana peserta didik akan di sajikan oleh berbagai media pembelajaran yang meliputi gaya auditorim kinestetik dan visual baik secara offline dan online. Dengan peran guru yang bukan hanya sebagai pengajar akan tetapi sebagai fasilitator, energizer dan motivator, maka pembelajaran akan semakin menarik. Reward yang mendidik disertai dengan Punishment (hukuman/sanksi) yang bersifat mendidik akan di hadirkan kepada peserta didik. Reward dari berbagai sisi prestasi yang mereka dapatkan, bukan hanya dari nilai secara kaku, melainkan dari  prosesnya juga. Semua perlakuan ini akan membangkitkan gairah peserta didik bahwa belajar itu menyenangkan.  Apakah itu cukup? tentunya tidak tanpa mengarahkan siswa/i bagaimana teknik membaca dan mencatat yang efektif. Ketrampilan ini  sering dilupakan,  padahal pada prakteknya ketrampilan ini akan kita bawa sampai ujung usia kita. Ingin tahu bagaimana prakteknya di lapangan??  silahkan hubungi hotline kami.

Demikian tips dan artikel kali ini, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan penulis khususnya.  Pada tulisan selanjutnya kami akan menyajikan bagaimana cara mencatat efektif. Kita sadar dalam belajar kita tidak akan lepas dari mencatat. Banyak teknik mencatat sekarang ini. Kami akan memilih teknik cornell. Kenapa? tunggu tulisan berikutnya ya.

Best regard

businesscard12_1_102423

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

  1. Cinema Edutainment Concept, oleh Sofyan Chandra, Founder PT.ILMCI Indonesia
  2. Institut Teknologi Nasional Bandung, Pelatihan Dasar Pengembangan diri , disunting oleh Silvia Sukirman, penerbit Institut Teknologi Nasional Bandung 2012.
  3. http://riapalupijati.blogspot.co.id/2013/01/gaya-belajar-visual-auditori-dan.html
  4. Pedoman Belajar-Mengajar, Senopati Education Center.
  5. http://4Gifs.com

 

 

 

Comments

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Open chat
Ada yang bisa kami bantu?